LUWU TIMUR , potretlutim.com — Anggota DPRD Luwu Timur dari Dapil I Malili–Wasuponda, Erni Malape, menggelar Reses Perseorangan Masa Sidang III Tahun 2024–2025 di Desa Wasuponda, Kamis (14/8/2025).
Reses ini menjadi ruang pertemuan langsung antara wakil rakyat dan masyarakat untuk menyampaikan berbagai keluhan, masukan, dan usulan pembangunan.
Di hadapan warga, Erni membuka pertemuan dengan memperkenalkan diri sekaligus menjelaskan fungsi reses.
“Reses itu temu konstituen, tempat saling curhat. Dalam setahun biasanya ada empat kali. Karena ini di kampung saya, Wasuponda, tentu saya prioritaskan untuk dikunjungi,” ujar Erni.
Ia juga menjelaskan posisinya di DPRD, yakni sebagai Sekretaris Komisi II yang membidangi pertanian, perkebunan, pendapatan, kepemudaan, dan pariwisata.
“Kalau ada masalah di bidang itu, silakan sampaikan ke saya. Untuk kesehatan juga bisa, nanti saya bantu koordinasi,” tambahnya.
Aspirasi Warga: Harap Pengadaan Mesin Cuci Darah
Sejumlah warga mengemukakan aspirasinya, salah satunya Irmawati yang menyoroti kurangnya fasilitas mesin hemodialisa di RSUD Wotu. Akibat keterbatasan alat, pasien cuci darah harus ke Makassar.
“Setidaknya ada penambahan mesin supaya masyarakat tidak jauh-jauh mencari pertolongan,” pintanya.
Erni menegaskan mesin hemodialisa, ia mengaku sudah membicarakannya dengan pihak rumah sakit dan menunggu proses pengadaan.
Peternakan dan Lahan Khusus Babi
Ibu Yohana mengusulkan penyediaan lahan khusus untuk peternakan babi, agar tidak mengganggu pemukiman.
“Biar tidak berbau di kampung, tapi tetap bisa dijangkau masyarakat,” jelasnya.
Menanggapi ini, Erni mengatakan akan berdiskusi dengan kepala desa untuk menentukan lokasi yang tepat, seperti yang telah dilakukan di Desa Tabarano.
Pertanian: Pupuk Sulfur dan Tanah Berkapur
Masalah pertanian juga mengemuka. Warga mengeluhkan kondisi tanah yang tinggi kadar kapurnya sehingga produktivitas tanaman rendah.
Mereka meminta bantuan pupuk mengandung sulfur untuk menurunkan pH tanah.
“Kalau pH tanah turun, kualitas tanaman bisa meningkat,” kata salah seorang warga.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang hadir, Askinar Entahu, menjelaskan bahwa pupuk subsidi dari pemerintah pusat saat ini terbatas pada jenis Urea dan NPK Ponska.
“Untuk pupuk sulfur, mungkin bisa diusulkan lewat jalur anggota DPRD,” ujarnya.
Erni berjanji akan mencoba memasukkan usulan pupuk sulfur tersebut dalam program aspirasi.
Pemuda Minta Pelatihan dan Workshop
Dari kalangan pemuda, Luna menyampaikan harapan adanya fasilitas pelatihan seperti workshop mekanik dan alat berat.
“Biar kami punya keterampilan, tidak hanya menganggur,” ucapnya.
Menurut Erni, pelatihan keterampilan masuk dalam program RPJMD dan kemungkinan baru berjalan pada 2026.
“Jadi mulai sekarang siapkan diri sebagai instruktur atau peserta,” katanya sambil bercanda.
Infrastruktur dan Pasar
Camat Wasuponda, Alamsyah, mengungkap perkembangan pembangunan ruas jalan Kawata–Ledu-Ledu–Tabarano–Liungka yang sempat tertarik akibat refocusing anggaran awal 2025.
“Alhamdulillah, berkat usaha Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam, anggaran Rp29 miliar itu kembali. Tinggal menunggu juknis dari Kementerian Keuangan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan rencana pembangunan pasar Ledu-Ledu menjadi mini-mall dengan anggaran Rp7 miliar dari kementerian pusat.
Kepala Desa Wasuponda, Anis Ganna, mengapresiasi kehadiran Erni dan berharap aspirasi masyarakat di sektor pertanian, khususnya alat panen padi, bisa difasilitasi.
“Kami sudah banyak dapat bantuan alat, tapi alat panen belum ada. Harganya memang besar, tapi kalau ada dukungan Ibu Dewan, kami siap memanfaatkannya,” ucapnya.
Drainase dan Terminal Pasar
Beberapa warga juga menyoroti drainase kelompok tani, terutama di Korotinondo dan Mandiri, yang perlu dibenahi. Ada pula usulan agar pasar yang akan dibangun dilengkapi terminal kendaraan.
Erni menutup reses dengan menyampaikan komitmennya untuk mengawal semua aspirasi.
“Pak Bupati bilang, yang besar-besar biar beliau yang tangani, saya fokus yang kecil-kecil tapi manfaatnya langsung dirasakan,” katanya.
Suasana reses berlangsung hangat dan interaktif. Warga bebas menyampaikan pendapat, sementara Erni merespons dengan lugas, diselingi humor yang membuat pertemuan tetap cair. (Cl/Red)