Luwu Timur, potretlutim.com — Kebocoran pipa minyak PT Vale yang mencemari lahan pertanian dan perairan di Kecamatan Towuti kembali mendapat sorotan serius dari anggota DPRD Luwu Timur.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Gedung Banggar DPRD, Jumat (26/9/2025), legislator Erick Strada menekankan pentingnya kepastian bagi masyarakat yang terkena dampak.

Menurut Erick, hingga kini warga masih berada dalam ketidakpastian, baik soal data penerima kompensasi maupun mekanisme pembayaran ganti rugi.

“Saya sarankan kepada tim dan PT Vale untuk segera merampungkan data masyarakat yang terdampak kebocoran pipa. Setelah itu, harus segera disusun tahapan pembayaran kepada warga. Jangan terlalu lama atau berlarut-larut, masyarakat kita butuh kepastian,” ujarnya di forum rapat.

Ia menegaskan bahwa persoalan ini tidak bisa dianggap sepele, sebab menyangkut keberlangsungan hidup banyak keluarga.

“Perlu dipahami, masyarakat yang terdampak punya keluarga yang mereka hidupi, anak-anak yang harus disekolahkan. Hari ini mereka tidak bisa lagi ke danau untuk menangkap ikan atau ke sawah untuk bertani karena lahan dan sumber penghidupan mereka sudah rusak akibat tumpahan minyak,” tambahnya.

Erick juga meminta agar DPRD bersama pihak terkait memastikan agar PT Vale tidak hanya fokus pada pemulihan teknis, tetapi juga pada aspek sosial ekonomi masyarakat.

“Kompensasi adalah hal mendasar. Perusahaan harus menunjukkan keseriusan dalam menanggapi penderitaan warga,” tegasnya.

RDP yang dipimpin Ketua DPRD Ober Datte ini dihadiri Forkopimda, seluruh fraksi DPRD, perwakilan PT Vale, dan sejumlah organisasi masyarakat sipil.

Hingga rapat ditutup, kesimpulan belum diputuskan, dan agenda akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. (Cl/Red)