potretlutim.com –  Anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur, Aprianto, S.Kep, bersama Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat setempat, Jhoni Gaya, melakukan peninjauan langsung terhadap kondisi persawahan dan jembatan penghubung yang terdampak banjir di Desa Manggala, Kecamatan Mangkutana. Peninjauan tersebut dilakukan pada Rabu, 26 Maret 2025  sekitar pukul 14.21 Wita.

Dalam kesempatan tersebut, Aprianto menyatakan bahwa kehadirannya bertujuan untuk melihat secara langsung dampak banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi terhadap masyarakat. Ia berencana untuk mengajukan permasalahan ini kepada Ketua Fraksi Nasdem, Drs. Sukman Sadike, agar segera mengundang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Luwu Timur untuk mencari solusi dan melakukan mitigasi agar lahan persawahan dan keselamatan warga terjaga.

Jembatan yang ditinjau merupakan infrastruktur vital yang menghubungkan Desa Patengko dengan Desa Manggala di Kecamatan Mangkutana, serta menghubungkan tiga kecamatan, yaitu Tomoni Timur, Tomoni, dan Mangkutana. Aprianto menjelaskan bahwa perlu ada penanganan serius terkait tata aliran sungai. “Kegiatan normalisasi harus dilakukan secepatnya untuk mengembalikan jalur aliran sungai ke posisi semula, terutama di sekitar jembatan,” ujarnya.

Aprianto juga mendorong Dinas PUPR untuk merencanakan langkah-langkah mitigasi, termasuk pembuatan dinding beton atau bronjong di tepi sungai sekitar jembatan guna menjaga kestabilan struktur jembatan yang terancam akibat banjir.

Ia menegaskan bahwa struktur jembatan sudah berubah, di mana aspal dan penahan jembatan tergerus oleh aliran air sungai. “Jembatan ini mirip dengan jembatan Karetan di Palopo, landasan di bawahnya bergeser karena terpapar arus deras,” kata Aprianto dengan penuh keprihatinan.

Sementara itu, Joni Gaya, salah satu tokoh masyarakat, mengungkapkan keluhannya kepada Aprianto mengenai dampak aliran sungai yang berubah, yang mengakibatkan banjir meluap hingga ke lahan pertanian dan perkebunan masyarakat, bahkan melewati jalan aspal.

Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 60 sentimeter hingga satu meter di atas permukaan jalan, sehingga seluruh aktivitas masyarakat, termasuk anak-anak yang hendak bersekolah, menjadi terhambat.

Sebagai anggota DPRD yang responsif dan cepat dalam bertindak, Aprianto menegaskan komitmennya untuk selalu mendengarkan serta memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. “Kita harus bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik demi kesejahteraan warga,” ujarnya, agar Luwu Timur maju dan sejahtera. (Cl/Red)