potretlutim.com – Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, bersama Wakil Bupati Luwu Timur Hj Puspawati Husler, hadir dan memimpin panen perdana padi organik hasil kerja sama antara PT Dinasti Nusantara Grup (DNG) dan Lutim Tani Nusantara (LTN), Selasa 10 Juni 2025.

Panen tersebut dilaksanakan di lahan demplot milik Kelompok Tani “Sukamaju” yang terletak di Desa Karambua, Kecamatan Wotu.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Irwan menyampaikan kabar gembira terkait potensi lahan pertanian di Luwu Timur.

Dia mengungkapkan bahwa ada potensi lahan sekitar 7.000 hingga 10.000 hektare yang dapat dijadikan lahan cetak sawah baru di wilayah Mahalona Raya.

“Luwu Timur memiliki luas wilayah sekitar 11,14 persen dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan, menjadikannya kabupaten kedua terluas setelah Luwu Utara. Potensi sawah di Luwu Timur diperkirakan mencapai 100 ribu hektare,” katanya.

Namun, Bupati Irwan menekankan bahwa sebagian besar lokasi potensial tersebut terletak di kawasan hutan lindung atau kawasan dengan regulasi terbatas.

Meskipun demikian, berkat kebijakan Presiden mengenai ketahanan pangan, regulasi memungkinkan kawasan-kawasan tersebut untuk dijadikan lahan sawah baru, asalkan mematuhi aturan yang berlaku.

“Kami akan mengajukan lokasi-lokasi ini untuk dijadikan lahan cetak sawah, meskipun sebagian besar masuk dalam kawasan hutan. Prosesnya akan melalui mekanisme yang jelas dan tidak akan melanggar aturan. Kontrak pengelolaan lahan ini bisa mencapai 35 tahun,” ungkap Bupati.

Salah satu langkah konkret dalam pengembangan pertanian di Luwu Timur adalah program cetak sawah yang diharapkan dapat memanfaatkan potensi luas wilayah Mahalona.

Dengan dukungan dari Kementerian Pertanian, Bupati Irwan optimis wilayah tersebut dapat dikembangkan menjadi kawasan terpadu pengembangan padi.

Potensi lahan di Mahalona diperkirakan mencapai 10 hingga 20 ribu hektare, yang akan menjadi sumber utama produksi padi untuk mendukung ketahanan pangan.

“Keunggulan kawasan Mahalona adalah ketersediaan air yang melimpah, dengan sungai besar dan Danau Tawuti di sekitarnya. Kami berencana untuk mengembangkan hilirisasi sektor pertanian di sana, dari pengolahan bibit hingga produksi beras,” kata Irwan.

Selain itu, Bupati juga mengapresiasi kontribusi nyata PT Dinasti Nusantara Group yang telah memulai proyek percontohan dengan menanam padi organik di demplot seluas 4 hektare di Desa Karambua. Hasilnya pun luar biasa, dengan produksi mencapai 7,3 ton per hektare.

“Kami akan terus mendorong penggunaan pupuk organik di kalangan petani, sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk non-organik,” tambahnya.

Bupati juga mengungkapkan bahwa melalui koordinasi dengan Kementerian Pertanian, sejumlah masalah terkait ketersediaan pupuk dan distribusinya kini mulai diselesaikan.

Ia berharap program ini dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan petani di Luwu Timur serta mendorong pertumbuhan sektor pertanian secara berkelanjutan. (Cl/Red)