potretlutim.com – Sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Luwu Timur bersama Bunda PAUD Luwu Timur, SDN 238 Mallaulu, serta HIMPAUDI Luwu Timur menggelar kegiatan trauma healing bagi 97 anak korban kebakaran di Dermaga Sorowako, Rabu (28/8/2025).

Kegiatan ini digelar di posko pengungsian sementara dengan tujuan memulihkan semangat dan keceriaan anak-anak yang terdampak.

Berbagai permainan edukatif, nyanyian, hingga hiburan kreatif disajikan untuk membantu anak-anak mengurangi rasa takut dan trauma.

Keceriaan semakin terasa ketika Sekretaris Disdikbud Luwu Timur, Darmawan, SE., MM., membagikan hadiah lomba.

Sementara itu, Kabid PAUD, Kepala SDN 238 Mallaulu, serta Ketua HIMPAUDI turut menyerahkan bingkisan parsel sebagai bentuk kepedulian dan motivasi.

“Hari ini kita hadir untuk menghibur anak-anak kita yang beberapa hari lalu dilanda kebakaran hebat. Mudah-mudahan trauma anak-anak bisa dikendalikan,” ujar Darmawan.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bunda PAUD Luwu Timur dan seluruh pihak yang terlibat atas dedikasi dan kepeduliannya.

Kepala SDN 238 Mallaulu, Jupri, S.Pd., M.Si., menambahkan bahwa kehadiran mereka bukan sekadar sebagai pendidik, tetapi juga sebagai keluarga yang ingin memberikan dukungan moral.

“Melihat senyum anak-anak kembali merekah setelah bernyanyi dan bermain bersama adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami,” ungkap Jupri dengan haru.

Bagian dari Kepedulian Bupati Irwan

Kegiatan trauma healing ini juga merupakan bagian dari rangkaian perhatian langsung Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, yang sejak awal peristiwa kebakaran selalu berada di tengah-tengah korban.

Bupati menegaskan bahwa perhatian terhadap anak-anak korban bencana adalah prioritas, karena mereka adalah generasi penerus yang harus tumbuh dengan semangat dan optimisme baru.

“Pemulihan fisik pascabencana memang penting, tapi pemulihan psikologis anak-anak jauh lebih berharga. Kita ingin mereka tetap merasa dicintai, diperhatikan, dan dikuatkan,” pesan Bupati Irwan melalui kegiatan tersebut.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, anak-anak korban kebakaran diyakini bisa kembali merasa aman, percaya diri, dan termotivasi untuk melanjutkan kehidupan dengan penuh harapan. (Cl/Red)